Sabtu, 23 Agustus 2008

to: Mizz Desy..Ini Postingan Tugas Pertamaku Mizz..ada tanggal postingannya juga kok..ini aku copy langsung dari blog pertamaku..gitu Mizz ^^

Senin, 2008 Agustus 18

Refleksi Film “An Inconvenient Truth”

Refleksi Film “An Inconvenient Truth”


(TMMB PROJECT I)

Saat ini dunia sedang marak-maraknya menyoroti salah satu permasalahan dunia yang menjadi tanggung jawab semua manusia di muka bumi ini, yaitu permasalahan mengenai Global Warming atau Pemanasan Global. Pada tanggal 3-14 Desember 2007 kemarin, masalah Global Warming ini dibahas secara langsung dalam Konferensi Climate Change PBB atau United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) dengan Bali sebagai tuan rumahnya. Masalah Global Warming ini sudah berhasil menyedot perhatian para petinggi dunia, salah satunya Al Gore, calon Presiden AS turut serta dalam mengkampanyekan Stop Global Warming dan ia lantas mendokumenterkan sebuah reality movie yang berjudul An Inconvenient Truth (Sebuah Kenyataan yang tak menyenagkan) yang mengulas permasalahan Global Warming.

Dalam film tersebut dijelaskan salah satu penyebab terjadinya Global Warming yaitu efek rumah kaca. Dengan maraknya pendirian rumah kaca menyebakan lapisan ozon berlubang dan semakin parah tiap harinya. Hal ini dapat menyebabkan energi matahari dalam bentuk radiasi infra merah tidak dapat memantul keluar atmosfer karena terhalangi oleh awan, gas CO2 (Karbondioksida) dan gas-gas lainnya yang menghambat pemantulan radiasi infra merah ini sehingga menyebabkan suhu di muka bumi ini semakin meningkat. Dan hal ini tentunya dapat berpengaruh bagi kesehatan makhluk hidup di muka bumi juga.

Misalnya saja, jika suhu lautan pun ikut memanas maka akan terancam terjadi badai yang tentunya akan merusak industri rakyat, pemukiman penduduk, bangunan-bangunan, dll. Dan bila suhu meningkat maka kecepatan angin pun meningkat dan secara otomatis kelembapan udara pun meningkat dan akan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, membuat penguapan pun meningkat yang mengakibatkan tanah semakin berkurang, pohon-pohon akarnya keluar dan membeku, kita menjadi kekurangan pangan dan kekeringan (ex. Es krim menjadi makan langka), jalan-jalan dan bangunan-bangunan cepat rusak dan hancur.

Selain itu timbul pula penyakit-penyakit aneh baru yang sulit ditemukan obatnya, seperti Tubercholosis dan Flu Burung. Sehingga tak dapat dielak banyak sekali makhluk hidup yang mati akibat pemanasan global ini.

Dampak lainnya yang terjadi adalah bongkahan es di kutub semakin mencair setiap harinya, air laut semakin naik dan pergantian iklim menjadi sangat kacau tidak bisa ditebak lagi, suhu bumi terus-menerus meningkat dengan drastis dan tentunya semua hal ini dapat merusak keseimbangan ekosistem bumi.

Penelitian Global Warming juga dapat ditelusuri dari sudut pencairan bongkahan es yang terjadi di daerah kutub. Menengok pada masa lalu, dahumunya daerah kutub sangat kaya akan bongkahan es, namun karena efek global warming ini bongkahan-bongkahan es tersebut lama-kelamaan semakin mencair dan bisa saja sampai tidak ada. Hal ini tentunya sangat mengganggu ekosistem kehidupan yang ada di sana. Banyak sekali habitat-habitat yang akan punah, misalnya saja kehidupan singa laut yang tinggal di daerah kutub semakin lama akan semakin punah karena tidak memiliki tempat untuk tinggal.

Ada pula danau yang dulunya merupakan danau terbesar di dunia, namun semakin lama semakin berubah menjadi suatu kawasan gersang yang sudah tidak lagi tergenangi air. Gunung-gunung tinggi di belahan dunia yang puncaknya selalu tertutup dengan salju tebal kini tidak lagi tertutup oleh salju.

Perlu kita sadari bahwa sebenarnya pemanasan global sepenuhnya terjadi akibat ulah manusia. Hutan-hutan yang hijau yang seharusnya ada sebagai paru-paru dunia malah ditebangi secara tidak terkendali demi keuntungan sendiri tanpa ada solusi untuk menanaminya kembali (reboisasi). Tingkat polusi udara pun semakin meningkat karena jumlah kendaraan bermotor pun semakin banyak terutama di kota-kota besra yang semakin padat penduduknya. Pemukiman penduduk yang semakin meningkat yang mengakibatkan tidak ada lagi ruang untuk menanam pohon-pohonan hijau bahkan mencari sumber mata air pun kini sangatlah sulit. Ditambah lagi dengan penggunaan air conditioner (ac) yang semakin banyak di kalangan perumahan-perumahan elite serta pemakaian barang-barang sulit daur ulang seperti plastik-plastik, sterofom, dll apalgi kalau kita membuang sampah-sampah sembarangan. Hal-hal yang mungkin selama ini dianggap sepeleh oleh manusia sangatlah membawa dampak yang buruk karena hal-hal tersebut inilah yang menjadi pemicu terjadi Global Warming.

Sebenarnya bila kita sadar dan mau, kita masih dapat memperbaiki keadaan yang ada. Langkah-langkah untuk memperbaikinya harus kita mulai dari sekarang, tidak perlu secara drastis tapi selangkah-demi selangkah saja tidak apa-apa misalnya dengan mengurangi pemakaian ac secara berlebihan, turut berpartisipasi dengan mengurangi pemakaian benda-benda yang berasal dari plastik atau bahan yang sulit didaur ulang oleh alam. Atau mungkin mulai belajar back to nature dengan menggunakan kendaraan bermotor seefisien mungkin jadi kalau bepergian dengan jarak dekat cukup dengan berjalan kaki atau bersepeda saja.

Serta mungkin mulai melakukan kegiatan penghijauan di sekitar rumah-rumah, pinggir jalan atau melakukan reboisasi (penanaman kembali) pada huitan-hutan yang telah gundul. Karena sebenarnya pada faktanya ada sekitar 6 juta hektar hutan telah hilang dari muka bumi, maka dari itu kita harus berupaya menghidupkannya kembali dengan menanam 130 juta hektar pohon. Mungkin hal ini kelihatannya sangatlah sulit, namun akan menjadi mudah bila setiap manusia sadar dan mau ikut berpatisipasi. Bila satu orang sudah menenam satu pohon saja maka 130 juta hektar pohon sangatlah mudah. Sebab dengan melakukan hal ini maka kita telah menyelamatkan bumi ini dari emisi global karena pohon-pohon tersebut mampu menyerap CO2 (karbondioksida) dan emisi gas rumah kaca. Satu batang pohon saja dapat menyerap 12 kg CO2 dan mampu mengeluarkan oksigen untuk 4 orang selama 1 tahun penuh. Selain itu dengan adanya pohon-pohon itu maka udara yang kita hirup pun semakin lebih bersih dan lebih sejuk (polusi udara pun berkurang) dan makhluk-makhluk hidup semakin terhindar dari berbagai macam penyakit-penyakit aneh.

Maka dari itu, tunggu apa lagi, tidak ada salahnya bila hal ini dimulai dari kita terlebih dahulu karena dengan melakukan hal-hal tersebut maka itu sama saja dengan kita menyelamatkan masa depan kita, menyelamatkan generasi-generasi penerus kita, menyelamatkan anak-cucu kita !

Tidak ada komentar: